Kegunaan dan Manfaat Batu Biru Lazuardi
Itulah penjelasan tentang kegunaan dan manfaat batu biru
lazuardi yng perlu anda ketahui sebagai pencinta batu akik agar segera memilik
batu jenis yang satu ini dan dijadikan hiasa atau bisnis jual beli batu akik
yang sedang merajalela di kalangan masyarakat kita bahkan
mendunia.

Kegunaan atau manfaat batu biru lazuardi
:

Gambar batu biru lazuardi (sumber : google.com)

Sejak
6000 tahun silam lapis lazuli sudah ditemukan di Afghanistan bagian utara
tepatnya di SAR-E-SANG, lembah terpencil di Badakshan yang kemudian diekspor ke
Mesir dan Sumeria (Irak) pada awal peradabannya. Hingga kini daerah ini masih
menghasilkan batu lapis lazuli kualitas terbaik. Batu ini disebut dengan nama
ultramarine pertama kali diperkenalkan di Eropa. Orang Mesir Kuno, Yunani dan
bangsa Romawi tidak hanya menggunakan batu lapis sebagai perhiasan tetapi juga
sebagai penghias kecantikan. Lapis lazuli ditumbuk sangat halus dan dipakai
sebagai eye shadow dan juga sebagai pigmen ultramarine untuk lukisan. Kini batu
lapis lazuli sangat diminati sebagai perhiasan lelaki, hiasan jam tangan, kotak
perhiasan dan barang-barang seni lainnya selain dibuat kalung yang berbentuk
manik-manik. Selain di Afghanistan lapis lazuli juga dihasilkan di Argentina,
Kanada, Amerika, Pakistan, Siberia dan Chile, namun kualitasnya kalah
dibandingkan dengan batu sejenis asal Afghanistan karena mengandung banyak
mineral Calcite.

Batu lapis lazuli adalah batu mikro-kristal yang terdiri
dari lazurite (25%-forty%), alumunium, sodium dan pyrite. Karena batu ini
terbuat lebih dari satu mineral, batu ini lebih dianggap sebagai ‘batu’ daripada
sebuah ‘mineral’. Batu yang langka ini juga sering mengandung calcite (putih)
dan sodalite (biru). Batu lapis mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar
keras Mohs, tidak begitu keras maka dari itu gampang lecet atau tergores jika
terbentur barang barang yang tajam dan lapisan pelingdung batu ini bisa larut
atau terkikis jika terkena air. Batu ini juga tidak boleh terkena bahan bahan
pelarut atau bahan kimia berbahaya lainnya. Salah satu cara terbaik untuk
membersihkannya adalah dengan menggunakan kain lembut yang kering. Batu lapis
lazuli di Indonesia diberi nama batu nila, lazuardi, atau batu akik lapis. Batu
Lapis Lazuli (atau biasa disebut juga ‘lapis’ ) berasal dari kata latin “lapis”
yang berarti batu, dan bahasa persia “lazhward” yang berarti biru. Batu lapis
berwarna biru dan batu ini sering di cat untuk meningkatkan warnanya, batu lapis
juga sering dipalsukan dengan memakai batu cat dari batu jasper. Pemahat atau
pengukir batu lapis harus menggunakan pelindung untuk mencegah terkenanya zat
silica pada paru paru.
Lapis lazuli ditemui dalam batu kapur di lembah Sungai
Kokcha di wilayah Badakhshan, timur laut Afghanistan, di mana endapan lombong
Sar-e-Sang telah diusahakan selama lebih 6,000 tahun.[7] Afghanistan merupakan
sumber belakang lapis lazuli untuk tamadun Mesir dan Mesopotamia purba, dan juga
Yunani dan Rom yang menyusuli. Pada kemuncak tamadun lembah Indus sekitar 2000
SM, jajahan Harappa yang kini bergelar Shortugai telah ditubuhkan dekat dengan
lombong lapis.[2] Selain endapan Afghanistan, lapis lazuli telah sekian lama
digali di Andes (dekat Ovalle, Chile), kawasan Tasik Baikal di Russia; Siberia;
Angola; Argentina; Myanmar; Pakistan; Kanada; India; dan negeri California dan
Colorado di Amerika Syarikat.

Membawa keberuntungan, dipakai sebagai batu
hoki.
Menyembuhkan penyakit cacar (biasanya dijadikan kalung).
Dipercayai
oleh orang Roma sebagai obat perangsang.
Meningkatkan keberanian dan
menghilangkan rasa takut.
Meningkatkan rasa percaya diri.
Memberi
peringatan akan ancaman bahaya terhadap pemakai (warnanya akan
berubah).
Menyembuhkan penyakit yang berkaitan dengan kepala seperti pusing
pusing, penyakit sinus dan masalah kemampuan berbicara.

Di Mesir
purbalapis lazuli digemari untuk membuat tangkal hiasan seperti tangkal kumbang;
ia juga digunakan di Mesopotamia purba oleh kaum Sumeria, Akkad, Assyria, dan
Babylon untuk membuat mohor dan batang kemas. Barang kemas lapis lazuli telah
ditemui di tapak penggalian Mesir Prawangsa di Naqada (33003100 SM). Serbuk
lapis lazuli pernah digunakan sebagai pembayang mata oleh Cleopatra.[2]Di
Mesopotamia, artifak lapis lazuli amat banyak ditemui, terutama sekali di
Permakaman Diraja Ur (2600-2450 BC).[eight] Patung Ebih-Il abad ke-25 SM yang
ditemui di Mari, Syria menggunakan inlai lapis lazuli yang diimport dari sejauh
timur Afghanistan.