google.co.id)
Batu ini mempunyai 2 pamor: 1. Pamor Madu; dan 2. Pamor
Sulaiman. 3. Angkik: Bahan dari batu ini berasal dari dalam batu cadas. Dan
biasa mempunyai warna putih gajih atau lemak. Batu ini mempunyai bermacam-macam
pamor. Seperti: Urat Serabut, Urat Widuri, Urat Sumur Bandung, Urat Cempaka, dan
lain-lain. Sebagai ciri untuk memilih batu combong yang asli, silahkan ikuti
suggest berikut ini: – Dipegang berat dan didalamnya mempunyai serabut urat
batu. – Lobang yang terdapat pada batu itu bersifat alami, bukan bikinan,
seperti dikikir atau dibikin beraneka bentuk lubang. Yang asli tidak demikian. –
Di dalam lubang berbentuk kasar dan tidak mulus. Para pakar akik dan mustika
alam berpendapat bahwa di balik keindahan bentuk Batu Combong yang asli umumnya
terdapat suatu bahan ilmiah lain.
Apabila Batu Combong itu mempunyai
tuah, maka batu itu akan berpindah tempat beberapa senti dari tempat semula. Dan
untuk Batu Combong yang tidak mempunyai tuah, akan tetap tak bergeming di tempat
semula. – Untuk pendeteksian lebih lanjut, mari kita ikuti cara supranatural
sebagai berikut: 1. Siapkan Batu Combong yang mempunyai tuah/berkhodam. 2.
Siapkan pula kamar kosong dan beberapa sarana ritual, yaitu 1 lilin dan buhur
Maghribi. Bakarlah buhur Maghribi dan nyalakan api lilin, matikan lampu kamar
dan taruh Batu Combong di samping lilin. Mulailah duduk bersemedi dan tataplah
api lilin selama 30 menit. Saat menatap api lilin, kosongkan pikiran sambil
membaca lafadz Allahumma, ya Alah 3x (jangan bernafas). Ya Muhammadar Rasulullah
(terus menerus dibaca hingga waktu yang sudah ditentukan). Ingat! Mata kita
jangan sampai dipejamkan.
Misalnya saja pendapat ahli perbatuan
Indonesia, Ir. Sujatmiko. Dalam penelitiannya, dia menyebut telah menemukan
kejanggalan pada sebuah bahan batu yang penuh dengan lubang. Di dalam Batu
Combong yang dia lihat lewat kaca pembesar, banyak dilihatnya mkhluk hidup.
Namun entah dari jenis apa. Yang pasti di dalam batu itu dihuni beberapa spesies
yang sulit dipahami oleh akal kita. Mungkinkah itu hanya sekedar keberuntungan
atau memang nyata?
Apa yang disebut sebagai Batu Combong secara umum
mempunyai ciri khas berlubang di tengahnya. Banyak jenis ini memang bisa kita
jumpai di berbagai penjual batu cincin di kaki lima. Misalnya saja di pusat
penjualan batu-batu akik di Jatibening, Jakarta. Menurut hemat penulis, batu ini
umumnya mempunyai kadar keras sangat rendah, yaitu antara 5 6 Mohs. Dapat
dikatakan sebagai batu yang mudah pecah. Masalahnya, benarkah semua batu yang
berlobang di tengahnya menyimpan tua tersendiri, terutama sekali untuk pelet
atau pengasihan? Selama ini, tak sedikit orang yang mencari Batu Combong karena
tuahnya. Mereka sangat percaya akan tuah batu ini.
Begitu dahsyatkah tuah
dari Ilmu Pelintir Merica. Tentunya cara seperti ini tidak semudah yang kita
bayangkan. Butuh penyesuaian, belajar dan menetralisir keyakinan hati. Untuk
akuratnya, ikuti cara sebagai berikut: – Anda harus bisa memecahkan merica lewat
pelintiran tangan. – Anda diharuskan hafal Ayat Qursyi dan Doa Makbul. Tata
Caranya: Carilah orang yang dituju, peganglah Batu Combong di tangan kiri Anda
dan gigitlah satu merica antara tengah gigi atas dan bawah (jangan sampai
pecah). Pegang pula satu merica di tangan kanan untuk dijadikan pelintiran.
Tataplah orang yang dituju, sambil membaca berulang-ulang amalan di atas, sambil
merica terus dipelintir hingga pecah. Biasanya, apabila merica itu pecah, orang
yang akan dituju langsung menatap ke kita dan kemudian mendekat dengan penuh
kasih sayang. Tapi apabila merica itu belum pecah, reaksi dari ilmu itu belum
bisa dilihat.
Batu Combong beralih fungsi menjadi batu kecil lewat asahan
tangan para Waliyullah yang disebut dengan nama Angki Jawa Sih Pingalem (Akik
Jawa yang disukai). Mungkin dari asal nama inilah, sehingga batu ini mempunyai
tuah atau berkhodam. Sebagai pemahaman mistik, Misteri pernah diajarkan beberapa
cara untuk pendeteksian tuah Batu Combong berdasarkan Ilmu Hikmah. Semua itu
bisa dicoba secara umum agar sedikit memahami dunia supranatural secara benar.
Caranya: – Carilah beberapa Batu Combong. Siapkan satu piring berwarna putih
gajih, lalu oleskan piring itu dengan minyak Hajar Aswad sebanyak 5 Cc. Masukkan
beberapa Batu Combong kedalamnya (bercampur dengan minyak). Ingat, saat
menempatkan/memasukkan Batu Combong ke dalam minyak, lihat posisi batu itu.
Biarkan prosesi ini atau diamkan selama 24 jam lamanya. Dan yang paling baik,
sesudah batu bercampur dengan minyak, piring itu ditutup dengan kain. Coba Anda
lihat, sesudah waktu yang ditentukan.
Nah itu dia sahabat penjelasan
tentang batu akik combong yang perlu anda ketahui apalagi pecinta batu antik
untuk segera memiliki dan terus menambah koleksinya di rumah bahkan bisa jadi
peluang bisnis yang sangat menguntungkan dengan harga yang sangat
mahal.
Wallahualam. Tapi menurut dunia supranatural, Batu Combang
yang asli memang mempercayai kekuatan yang bersumber dari makhluk gaib. Si
makhluk bersemayam di dalam sebuah batu cincin tersebut. Benarkah? Lewat tulisan
singkat ini, Misteri coba membuka tabir rahasia dari tuah Batu Combong lewat
ajaran dan ilmu para Masyaikh Ahli Hikmah terdahulu. Dikisahkan, di zaman para
Wali Songo, Batu Combong banyak digunakan sebagai pengukur waktu jam untuk
melaksanakan kewajiban sholat. Para Wali memahami Batu Combong pada masa itu
dengan nama Tuloq Ukur (Batu Pengukur). Batu ini akan jadi penentu waktu lewat
sinar matahari yang masuk lewat lobangnya. Baru setelah para Wali menemukan cara
lain yang lebih different tentang menetukan waktu/istiwa.
Gambar batu
akik combong (sumber : google.co.id)
Dan apabila waktu yang sudah
ditentukan telah usai, ambillah Batu Combong itu lalu matikan api lilin.
Lihatlah apa yang akan terjadi? Batu itu lambat laun akan mengeluarkan cahaya
yang kian lama tambah membesar dan cahaya itu akan mengelilingi tubuh kita.
Seperti halnya cahaya itu ada yang menggerakkan. Sebagai kesempurnaan dari
pendeteksian tuah Batu Combong, para ahli Ilmu Hikmah menciptakan suatu
terobosan lewat beberapa cara dan amalan yang dianggap sangat mumpuni sebagai
handheld distant control pengatur tuah/khodam di dalamnya. Cara seperti ini
masih banyak digunakan di berbagai daerah dengan sebutan Ilmu Ppelintir Merica.
Apa saja cara kerjanya? Biasanya, orang yang terkena ilmu ini cukup langsung
menerima ajakan kita, terutama dalam hal masalah cinta.
Meski batu
fashion ini mudah kita temui dipasaran, tapi untuk mencari yang benar-benar
bertuah, memang sangat sulit. Siapapun yang mengidamkan Batu Combong, maka dia
harus tahu betul mana yang alami dan mana yang palsu. Apalagi, di zaman yang
kian canggih ini, apapun bisa ditiru dan bahkan bisa sama persis dengan yang
aslinya.Disamping itu, kita harus memahami betul karakter dari bahan batu ini.
Sebab, semua Batu Combong berasal dari bahan yang mempunyai unsur air,
diantaranya; 1. Kinyang atau Kenanga: Batu ini berasal dari bahan cadas kali
atau pegunungan yang mempunyai warna kuning bercampur orange. Batu dengan ciri
khas seperti ini mempunyai 3 pamor/ruwas batu; 1. Pamor Sulaiman; 2. Pamor Air
Widuri; dan 3. Pamor Collono (mulus). 2. Yaman Jawa: Bahannya berasal dari mata
air yang membeku dan mempunyai ciri khas warna hitam.