terlebih dahulu kepada penunggu batu tersebut agar tidak diganggu. Ritual akan
dipandu oleh juru kunci yang bisa memanggil para penjaga batu tersebut. Syarat
yang diminta oleh penunggu Batu Tulis bermacam-macam. Untuk mengetahui syarat
itu, penjaga batu akan masuk ke raga juru kunci lalu dalam keadaan kesurupan
juru kunci mengucapkan segala persyaratan yang diinginkan. Uniknya, persyaratan
tersebut bermacam-macam. Ada saja persyaratan baru yang diminta oleh penunggu
Batu Tulis. Bila dipaksa, maka penunggu itu pun marah dan bisa-bisa menempeleng
hingga pingsan. Agaknya, penunggu Batu Tulis memang enggan kehilangan daun gaib.
[hrm] Mustika Merah Delima atau MD, orang yang membicarakanpun belum tentu
pernah melihat barangnya, banyak dicari orang, bahkan orang bersedia membayar
mahal untuk mendapatkannya. Baru-baru ini, Webmaster pernah bertemu dengan orang
yang berani membayar MD ini sampai 7,five milyar rupiah. Bukan major ! Ciri-ciri
dari MD adalah sebagai berikut :Yang utama dan paling penting adalah ketika
dicelupkan kedalam air bening, maka airnya akan berubah warna menjadi kemerahan
sesuai dengan warna MD tsb. Dan MD-nyapun seolah “menghilang” didalam air tsb.
Ini diyakini karena MD memiliki bias sempurna dalam memantulkan cahaya. Bahkan,
bila ditaruh diatas selembar kertas putih-pun, maka biasnya akan mempengaruhi
warna kertas tadi. Atau bila airnya digelas dan dijejerkan, maka warnanya akan
menyambar kegelas yang ada disebelahnya dan seterusnya, malah ada yang sampai
100 lebih gelas. Anehnya ketika MD-nya dikeluarkan dari air, maka warna airpun
akan kembali seperti semula. Ciri lain yang selalu menjadi bahan pengetesan
adalah dalam hal kekebalan. Diyakini MD yang asli akan membuat pemegangnya
menjadi kebal. Tidak akan mengalami perlukaan yang diakibatkan oleh apapun.
Seperti dicukur, disayat dengan senjata tajam, ditembak, terserempet, atau
bahkan sekedar terjatuh dihamparan duri. MD juga diyakini mampu meningkatkan
kewibawaan pemegangnya, disamping memberikan keberuntungan yang tidak terduga.
Khasiat MD yang demikian ini tentu saja membuat “ngiler” orang berduit untuk
memilikinya. Disamping mereka mendapatkan manfaat, juga MD dianggap investasi
yang menguntungkan dan bisa menambah gengsi. Yang menjadi pertanyaan apakah MD
itu benar-benar ada ? Untuk menjawab pertanyaan diatas, sebetulnya pencarian MD
ini telah dilakukan oleh Webmaster sejak tahun 1985. Ketika itu didaerah
Cibadak, Sukabumi, ada seorang Ajengan yang memiliki MD tersebut.
Cara
seperti ini pernah kualami lewat bimbingan sang guru mursyid kamil marifatillah,
Habib Syekh Al-Adzomatul Khon. Saat dibimbing ilmu wahdatul wujud, di masjid
Sang Cipta Rasa Kasepuhan Cirebon. Nah, dari proses perjalanan yang kulami, pada
suatu kontemplasi, sahabat Ali r.a. datang dikamarku dan memberikan sebutir batu
merah delima, sebagai perjalanan menuju ilmu yang lebih tinggi. Dua bulan
kemudian, Nabiyullah Khidir as, juga memberikan satu buah batu merah delima.
Lalu dilain waktu, Mbah Kuwu Cakra Buana, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dan yang
terakhir Abi Khanjeng Sunan Gunung Jati, ketiganya juga memberikan batu merah
delima yang sama.
Saking penasarannya, maka Webmasterpun mendatangi
beliau. Setelah dibujuk-bujuk akhirnya beliau bersedia untuk memperlihatkan
MD-nya. Bentuknya bulat seperti gundu, dan berdiameter centimeter. Kemudian
dilakukan pengetesan, ternyata memang benar seperti ciri yang diatas tsb. Warna
air seiring dengan dicelupnya MD berubah semu-kemerahan seperti sirup Marjan.
Kemudian entah kenapa tiba-tiba sang Ajengan berkata, “Bawalah pulang mustika
itu, kalau memang jodoh, kau boleh memilikinya.” Dengan bersenang hati,
webmaster kembali ke Jakarta, malangnya ketika sampai dan bungkusan yang berisi
mustika itu dibuka, ternyata isinya sudah kosong tidak ada. Penasaran, malam itu
juga Webmaster (WM) kembali ke Sukabumi, untuk menanyakan masalah ini.
Sesampainya disana, WM disambut dengan senyum lebar oleh sang Ajengan, “Mungkin
bukan jodoh anak,” katanya. Sambil kemudian mengkuliahi mengenai masalah sirik.
Akhirnya malam itu juga WM mohon untuk dapat menjadi santri
dipesantrennya.
Sesungguhnya dalam marifatul ilmi, sudah jelas
diterangkan, bahwa siapapun ahli batin yang mau terus mendekatkan dirinya pada
Allah SWT, lewat kedzuhudan, tirakat, keikhlasan dan kesabaran hati, maka
sebagai mempermudah jalannya, Allah SWT akan mengutus para malaikat, nabi dan
waliyullah, untuk memberikan suatu ilmu. Walmaritatul karomah, dengan jalan
orang itu akan selalu diberikan wujud ilmu yang berupa tahkikul wujud. Seperti,
batu merah delima, shafir, yaman dan lain sebagainya.
Ternyata kemudian
dia berhasil. Di tempat yang sama juga pernah ada beberapa pakar yang berusaha
mengambil MD itu, tetapi karena ceroboh mereka meninggal dunia.
Biasanya
dicari hari yang cocok. Meski hari sudah cocok dan sesajen dipersembahkan,
banyak juga yang mengalami kegagalan. Bahkan, ada yang meninggal dunia. Ini
terjadi, karena makhluk gaib penjaga MD melakukan perlawanan, sedangkan
kemampuan si pengambil MD belum memadai. Sebaliknya, bagi sedikit orang yang
berilmu tinggi, pengambilan MD tidak perlu syarat. Setelah mengetahui lokasi MD,
barang itu langsung dikunci dengan ilmunya, sehingga tidak akan lari lagi.
Kemudian pada hari yang cocok baru MD itu diambil. Cara seperti itu pernah
dilakukan seorang tokoh spiritual muda berilmu tinggi asal Jawa Timur yang tidak
mau disebutkan namanya. Pembaruan sempat diajak mengambil MD.
Kabarnya
belakangan ada pejabat di negeri ini yang tak ragu-ragu mengeluarkan uang
miliaran rupiah untuk mendapatkan MD. Sebab, mas kawin (istilah halus jual beli
benda-benda pusaka) sebuah MD konon sangat mahal, berkisar antara Rp five miliar
sampai Rp 15 miliar. Bertaruh Nyawa Dari mana asalnya MD itu? Tentu saja dari
buah tanaman delima merah. Menurut salah seorang tua yang bernama Mbah Adhi,
asal Jakarta, ciri buah delima yang ada MD-nya adalah bila buah itu tidak pernah
bonyok (busuk). Pada malam hari keluar cahaya merah dari buah itu. Mbah Adhi
bercerita, dia pernah dipanggil kawannya yang punya pohon delima, di Jakarta
Timur. Setelah buah delima dibelah, ternyata isinya memang MD. Namun sayangnya,
MD itu bukan yang berwarna merah, melainkan berwana putih atau biasa disebut
Mustika Delima (MD Putih). Soal keampuhan, MDP jauh di bawah Merah Delima.
Selain dari pohon delima, MD juga bisa didapatkan dari tempat keramat. Tetapi,
untuk mengetahui lokasi itu sangat sulit, karena MD selalu berpindah tempat.
Tetapi, umumnya MD berada di pinggir kali besar, gunung, telaga, laut selatan
dan makam zaman dulu. Ada berbagai cara dipergunakan orang untuk mengambil MD di
tempat keramat. Jika lokasi MD itu sudah diketahui, ada yang bisa diambil
setelah berpuasa sekian puluh hari, ditambah sesajen. Jenis sesajen biasanya
ayam bekakak (ayam dipanggang lengkap dengan kepalanya), telor ayam kampung,
buah tujuh macam, kembang (tujuh macam), kelapa hijau muda, air teh, air putih,
dan kopi. Selain itu, minyak wangi asal Arab (Irak/Yaman) yang harganya bisa
ratusan juta rupiah. Kemudian, tentu saja ditambah doa dan amalan. Kapan MD bisa
diambil juga tak sembarangan.
Metode kedua, dilakukan pengisian dengan
berjemaah, dengan tujuan membangkitan kekuatan khodam yang ada dibatu tsb., agar
biasnya makin kuat. (kemudian beliau menjelaskan seluruh ciptaan Allah yang ada
didunia sesungguhnya memiliki khodam, yang bila berhasil dibangkitkan maka akan
memberikan nilai tambah-akan dibuat tulisan tersendiri juga). Yang ini merahnya
sudah jelas, tetapi untuk mengeluarkan warna merah perlu dilakukan dulu
do’a-do’a pembangkitan/kunci. Sehingga terkesan tidak instan. Sedang yang
ketiga, dengan bantuan Jin, mengeluarkan warna merah kuat, tetapi efek merahnya
tidak hanya diair tempat celupan MD tsb. Tetapi menyebar ke batas daerah
kekuatan/kesaktian Jin tsb. Bisa saja ketika mencoba dirumah, maka air dikamar
mandi juga berubah.” “MD yang biasa diperdagangkan adalah MD yang menggunakan
kombinasi antara kekuatan Jin dan faktor alamiah dari batunya. Tetapi karena
sulitnya mencari batu biang dari Merah Siam; itu dibongkahan sekitar 1 meter
hanya ada lk. 3 cm saja biangnya, akhirnya untuk mengeluarkan warna merah mulai
menggunakan tipudaya teknologi. Seperti menggunakan storlak, pigmen pewarna,
bahkan pospor.
Selang 2 minggu berjalan, akhirnya sang Ajengan memanggil
WM keruangan khusus dimana beliau biasa bermunajat ke Sang Kholik. Beliau
kemudian menceritakan mengenai hikayat / legenda mengenai Mustika Merah Delima
ini (akan diceritakan pada tulisan tersendiri). Sampai akhirnya pada bagian yang
paling WM tunggu yaitu mengenai MD itu sendiri. “Sesungguhnya, MD didunia ini,
yang berasal dari biji buah Mirah Delima itu tidak ada lagi, yang ada hanya
tiruan belaka yang meniru ciri-ciri MD pada legenda tsb. Seperti yang namanya
tiruan tentunya hanyalah hasil rekayasa belaka. Entah itu rekayasa manusia
ataupun bangsa Jin.” “Untuk manfaat perlindungan diri (*kekebalan-red),
menggunakan dua metode. Yang pertama dengan memanfaatkan dari mukjizat do’a yang
telah di Asma’kan (*dimasukkan-red) kebendanya, ini murni berdasar dari
keridhoan Allah sehingga yang ini tidak bisa didemonstrasikan; atau dengan
bantuan bangsa Jin yang memiliki kesaktian perlindungan, yang ini biasanya yang
sering dipakai untuk demo-demo.”*Mengenai artikel kekebalan silahkan lihat
tulisan “Wawancara dengan Webmaster”. “Sedang mengenai warna yang bisa menyebar
kedalam air, adalah dengan tiga metode. Pertama, memang batunya menggunakan batu
Merah Siam Tua (Siam Biang-Red; biasanya ada ditengah/middle dari batu merah
siam), yang dipotong seperti berlian, sehingga biasnya lebih sempurna. Tetapi
yang ini merahnya murni bias-an dari batu tersebut, jadi terkesan kurang kuat.
Oleh sebagian orang yang ini dianggap ‘Asli’. Kemudian metode kedua dan ketiga
sama dengan diatas.
Menurut orang kepercayaanku yang ikut bersama mereka,
ternyata sejodoh batu koplak dibawa ke sebuah rumah kosong, yang mungkin sudah
dipersiapkan sebelumnya untuk dijadikan tempat ritual mendatangkan dana gaib.
Tepatnya, diperbatasan antara Cirebon-Kuningan. Masih seputar cerita temanku.
Bahwa malam itu, tepatnya pukul 24.30 wib. Mereka bertiga mengadakan sebuah
ritual khusus dirumah kosong tersebut. Dan pada jam 03.00 dini hari, tiba-tiba
dari atas terdengar suatu bising seperti benda jatuh saling berurutan tiada
henti-hentinya. Ternyata, benda yang jatuh tadi berupa uang lembaran 100.000,
banyaknya tiada bisa terhitung. Namun, baru saja salah satu dari mereka mau
menutupnya dengan doa, tiba-tiba ketiganya terlempar dengan kerasnya dan pada
akhirnya dari kejadian itu, uang yang begitu banyaknya berserakan raib kembali
karena belum sempat dikunci.
Batu ini persis seperti biji buah delima
atau sedikit lebih besar daripada biji kacang hijau. Warnanya merah transparan.
Di dalamnya terlihat seperti ada kristal yang bersinar. MD umumnya tersimpan di
dalam wadah (tempat). Seperti guci kecil sebesar ibu jari dan logam sebesar
telur bebek. Tetapi, ada juga yang tanpa wadah. Ada dua jenis MD yang dikenal
selama ini. Pertama, yang tunggal dan kedua, yang berpasangan. MD yang
berpasangan, salah satu bentuknya bisa seperti biji jeruk Garut, namun ukurannya
tetap sekecil butir kacang hijau. Keduanya mempunyai keampuhan yang sama.
Bedanya hanya sedikit, yakni yang berpasangan (suami-istri) biasanya tidak
pernah lari (hilang).
Dari kelima batu merah delima tersebut,
bertahun-tahun aku menyimpannya. Dan hanya bila diperlukan saya, piranti itu
baru bisa digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan salah satu dari mereka
yang memberikan. Sebagai pembuktian dari kekuatan khodam yang terkandung didalam
batu merah delima yang kupunya, pernah pada suatu hari, aku kedatangan tiga kyai
asal Jawa Tengah. Juga tanpa mengurangi keyakinanku untuk selalu memohon kepada
Allah SWT, pada waktu itu, entah dari mana kyai Muhtar beserta dua rekannya yang
sama berprofesi sebagai ulama khosis, yaitu kyai Aziz dari daerah Lumajang dan
kyai Hasan Bisyri dari Rembang. Mereka ingin meminjam pusaka BEDOR BATU KOPLAK
asal pemberian dari Prabu Kian Santang, putera dari Prabu Siliwangi, Padjajaran.
Setelah mufakat, sejodoh batu koplak tersebut dibawanya. Dan sebagai tanggung
jawabnya, salah satu kepercayaanku ikut serta dalam mendampingi
mereka.
Daun Rendeh dipercaya sebagai daun gaib yang bisa menyedot uang
sampai milyaran. Namun, daun ini baru berfungsi bila disatukan dengan batu Merah
Delima. Kabarnya, Bung Karno pernah berburu daun yang dipercaya sebagai tusuk
kondenya Nyi Roro Kidul atau air liurnya harimau Prabu Siliwiangi. Konon,
perburuan itu belum membawa hasil. Khasiat daun Rendeh dipercaya lebih besar
dibandingkan dengan batu Merah Delima. Bila Merah Delima hanya bisa menyedot
uang yang nilainya jutaan, daun Rendeh dipercaya bisa menyedot sampai milyaran.
Tetapi, perburuan daun Rendeh mengandung risiko yang sangat besar. Dikabarkan
Bung Karno tidak berhasil pula dalam usahanya untuk mendapatkan daun gaib ini.
Menurut kabar yang beredar, daun Rendeh berada di Batu Tulis, Gunung Kujang,
tepatnya di desa Patrol, kecamatan Jalan Cagak, kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ingat, daun Rendeh yang bermanfaat adalah daun yang berwarna merah. Selain
berguna untuk menyedot uang, daun ini bermanfaat pula untuk melanggengkan atau
menaikkan karir seseorang.
MD atau merah delima adalah batu yg sangat
berharga. Biasanya kecil warna merah(bila masih muda) atau merah kehitam2an yg
ditengahnya ada titik putih menyerupai biji delima.
Meskipun harganya
mahal, pistol laris bagai pisang goreng. Tetapi, pistol saja ternyata tidak
cukup untuk mengamankan diri mereka. Alternatif lain pun dicari. Pilihan jatuh
kepada benda-benda pusaka (keramat) yang dipercayai bisa lebih membentengi
dirinya. Kini, benda-benda seperti itu menjadi buruan. Baik secara
terang-terangan maupun melalui mediator (perantara/calo). Beberapa macam benda
pusaka yang dicari itu antara lain rantai babi/rantai bumi (RB), keong buntet
(KB), dan besi kuning (BK). Tetapi salah satu benda pusaka yang dianggap super
ampuh dan bergengsi adalah batu Merah Delima (MD). Orang percaya dengan
menyimpan MD dalam saku atau dompet mereka kebal terhadap benda apa pun. MD
tidak dijadikan mata cincin karena ukurannya terlalu kecil. MD ini sangat
langka. Banyak orang hanya pernah mendengar namanya, tetapi sedikit sekali yang
beruntung bisa melihatnya. Bahkan, mediator pun sebagian besar belum pernah
melihatnya. MD benar-benar seperti legenda.
Usai sholat Isya, Pembaruan
dibawa sang pakar ke lereng Gunung Lawu, di Telaga Sarangan (Jatim). Saat itu,
habis hujan dan suhu udara dingin. Cuaca amat gelap, segelap air telaga tanpa
cahaya bintang dari langit di lokasi yang dinaungi pohon-pohon besar dan lebat.
Sang pakar berkomat-kamit membaca doa. Hanya dua menit, lalu dia menarik napas.
Setelah itu, sepasang MD (suami-istri) tanpa wadah tergeletak di tepi telaga.
Tampaknya memang mudah. Tetapi, menurut dia, tidak semudah yang dilihat. Semua
memerlukan kesabaran, pemahaman terhadap situasi lokasi dan kondisi fisik si
pengambil. Jika terlalu bernafsu dan ceroboh, nyawa bisa melayang. Sebulan
sebelumnya, sang pakar sebenarnya sudah mencoba mengambil MD itu. Tetapi setiba
di lokasi, dia disambut hujan lebat, angin topan dan gelombang besar di telaga.
Dia mengurungkan niatnya dan mencari hari lain yang cocok.
Demikian
sahabat penjelasan tentang merah delima atau yang sering disebut md yang perlu
anda ketahui sebagai pecinta koleksi batu atau sekedar buat khiasan agar
terlihat menawan di jari tangan dengan warnanya yang sangat khas dan
mengkilau.
Soal keampuhan MD juga ada dua macam. Pertama, yang hanya
anti-tembak (kebal peluru). Sedangkan jenis kedua adalah anticukur. Jenis kedua
inilah super ampuh, karena selain anticukur, juga kebal terhadap senjata tajam,
antitembak dan kebal terhadap pukulan. Selain ampuh, MD juga diyakini
pencintanya dapat menambah kepercayaan diri, kewibawaan dan disegani kawan
maupun lawan. Tidaklah heran, jika yang mencarinya hanya pengusaha kaya. Bahkan
kalangan penguasa pun turut berburu MD.
Gambar merah delima (sumber :
google.co.id)
Dalam pengupasan dunia supranatural, kita tidak bisa hanya
berpegang dalam satu ilmu syar’i saja, melainkan harus memahami tentang ilmu
tauhid/ilahiyah. Sebab, bila kita hanya berpegang dalam satu hijjah/hukum fiqih
semata, maka pemahaman kita hanya sebatas syirik, musyrik dalam menanggapi arti
supranatural, yang kian berkembang.
Gambar merah delima (sumber :
google.co.id)
Yang lebih canggih lagi adalah menempatkannya bukan
dibatunya tetapi diikatannya atau ‘sudah jadi tinggal pakai’ istilahnya.” Beliau
menjelaskan panjang lebar, mengenai trik-trik penipuan MD yang dilakukan oleh
paranormal-paranormal nakal yang memiliki ilmu-ilmu gaib, khususnya ilmu yang
memungkinkan berkomunikasi dengan bangsa Jin. Dari : Para Pejabat dan Pengusaha
Memburu Merah Delima untuk Melindungi Diri Oleh Wartawan Pembaruan Pramadi
Titarahardja Banyak kalangan masyarakat berduit, seperti pejabat dan pengusaha,
mencari perlindungan diri menghadapi keadaan yang serba tak aman, seperti
belakangan ini. Mereka melirik senjata api, umumnya pistol berbagai jenis.
Tetapi ada pula yang hanya melindungi diri dengan pistol gas dan pistol
bermuatan listrik.
Menurut juru kunci Batu Tulis, sudah ada empat
rombongan yang berikhtiar untuk mendapatkan daun ini. Padahal, warga sekitar tak
ada yang berani mendatangi Batu Tulis untuk mencari daun Rendeh. Kabarnya,
tempat ini sangat angker dan ditunggui oleh beberapa demit, seperti setan
gundul. Kalau pun di tempat ini berhasil mendapatkan daun Rendeh, penunggu Batu
Tulis akan mengganggu dan selalu berusaha untuk mendapatkan kembali daun yang
diambil orang. Tempat ritual untuk mencari daun Rendeh terdiri dari batu yang
sangat besar, kira-kira 10 meter persegi dengan ketinggian 90 derajat. Tingginya
sekitar 10 meter. Untuk naik ke atasnya harus berhati-hati karena sangat
berbahaya. Kesan angker terlihat jelas. Pasalnya, batu tersebut dikelilingi oleh
pohon-pohon besar yang sangat menakutkan.
Keistimewaan merah delima
:
1. Kebal dari senjata apapun baik yg zohir maupun yg ghoib.
2.
Pengobatan untuk semua penyakit.
3. Yg memiliki menjadi supranatural yg
Handal.
four. Mampu merubah air dlm gelas menjadi merah darah(ingat yg asli
berubahnya perlahan dan lebih dari 1 gelas).
Incoming search terms:
- wirid mustika merah delima (29)