Batu Pirus adalah nama lokal Indonesia untuk batu permata jenis Turquoise. Batu ini berwarna biru-langit atau hijau, ada yang tembus cahaya dan ada yang tidak. Selama ribuan tahun, batu ini telah dihargai sebagai batu permata Nama “Turquoise” berasal dari bahasa Prancis “Turqueise”, yang artinya “Batu Turki”, sebab pertama kali dibawa ke Eropa oleh bangsa Turki. Nama warna Turquoise yang kita kenal juga merujuk pada warna batu permata ini.
Batu Pirus digunakan oleh bangsa Mesir kuno dan Aztec sebagai perhiasan dan batu hias. Topeng dan makam Raja Tutankhamun dihiasi dengan batu ini. Orang Mesir kuno percaya bahwa warna biru merupakan simbol regenerasi, sehingga batu ini menjadi sangat berharga sebab kepercayaan tersebut selain sebagai dekorasi dan perhiasan. Batu ini juga digunakan oleh penduduk asli Amerika sebagai karya seni dan perhiasan, sejumlah di antaranya percaya bahwa batu tersebut bisa menjadi pelindung. Orang Tibet mempercayai batu ini mampu memberikan penyembuhan.
Langkah-langkah Mengidentifikasi dan Mengenali Batu Pirus (Turquoise):
Batu Pirus memiliki rumus kimia CuAl6(PO4)4(OH)8·4H2O, dan tidak sulit dikenali melalui warna biru-langitnya yang khas, warna hijau-biru, atau hijau-buah apel, dan kemilaunya yang seperti berlapis lilin. Selain tersebut, dengan level kekerasan lima – enam skala Mohs, batu ini tidak susah dibedakan dengan batu permata lainnya yang sama seperti batu Bacan (Chrysocolla), Variscite dan Smithsonite. Level kekerasannya ini juga bisa digunakan untuk membedakan Pirus asli dengan tiruan atau buatan.
Batu Pirus kadang-kadang bercampur dengan Malachite atau Chrysocolla (batu Bacan), yang menyebabkan penampilannya berbintik-bintik biru dan hijau. Pirus yang ditemukan di Amerika Serikat lebih tidak sedikit mengandung besi daripada aluminium, sehingga batu tersebut sebenarnya adalah campuran Pirus dan Chalcosiderite. Karena mengandung besi, warnanya menjadi hijau. Batu yang berwarna biru murni jarang ditemui dan tidak sedikit diselingi oleh warna coklat, abu-abu gelap atau hitam seperti urat nadi, bisa tipis ataupun tebal. Pirus yang mempunyai corak urat nadi ini disebut sebagai “Turquoise Matrix” atau Pirus Matrix. Warna Pirus yang paling populer dikenal sebagai biru-langit, yang juga disebut “Robin’s Egg Blue” (Telur Biru Robin) atau “Persian Blue” (Biru Persia), diikuti oleh hijau-biru atau hijau-buah apel.
Clarity atau taraf kejelasan batu Pirus mulai dari Opaque (tak tembus cahaya) sampai Translucent (tembus cahaya tetapi tidak transparan), yang tembus cahaya sungguh jarang dan langka. Kemilau batu ini seperti berlilin. Kebanyakan batu ini memiliki inklusi matrik urat nadi berwarna abu-abu gelap, cokelat atau hitam. Inklusinya bisa tipis ataupun tebal. Batu Pirus yang paling dicari dikenal sebagai yang tembus cahaya, murni, tidak ada corak urat nadi. Namun, terkadang yang mempunyai corak urat nadi memiliki pola yang menarik yang membuatnya menjadi bernilai tinggi, seperti “Spider Web Turquoise” (juga disebut “Cobweb Turquoise Matrix”) yang memiliki pola seperti jaring laba-laba yang indah.
sehingga kadang-kadang diresapi dengan polimer, permukaannya dieraskan oleh lilin atau plastik untuk meningkatkan warna dan. Warna batu ini terkadang juga ditingkatkan dengan minyak atau parafin. Pirus imitasi atau buatan biasanya dibuat dari Chalcedony atau Howlite yang dicelup warna. “Neolite” dikenal sebagai Pirus imitasi dengan matrik gelap, yang juga adalah “Reese Turquoise”. “Neo Turquoise” merupakan Pirus imitasi lain yang juga dengan matrik tidak terang. “Viennese Turquoise” juga Pirus imitasi. Semua pedagang permata gede tentunya dan harus menyatakan treatment yang dilakukan pada batu permata Pirus yang dijualnya, kepada pembeli apakah batu tersebut natural atau sintetis buatan diinformasikan dan harus.
Karena penampilannya yang mirip, batu Pirus kadang-kadang disebut sebagai saudaranya Lapis Lazuli Pirus juga kadang-kadang keliru dikenali sebagai Variscite. Namun, Variscite biasanya lebih hijau. Batu Bacan (Chrysocolla) juga sering keliru dikenali sebagai batu Pirus. Batu Pirus lebih keras dan memiliki kemilau seperti berlilin, sedangkan batu Bacan (Chrysocolla) mencondong memperlihatkan kemilau seperti kaca.
Lokasi Penambangan Batu Pirus (Turquoise):
Tambang batu Pirus yang berkualitas ditemukan di sebelah timur laut Iran. Deposit lain juga ditemukan di Afghanistan, Argentina, Australia, Brazil, China, Israel, Mexico, Tanzania dan United States.
Beberapa varietas dan nama dagang batu Pirus (Turquoise):
Eilat Stone – Campuran Chrysocolla, Turquoise, Malachite, atau mineral tembaga lainnya yang berwarna biru kehijauan yang ditambang dari tambang tembaga di tidak jauh Eilat, Israel.
Kingman Turquoise – Batu Pirus berwarna bagus yang ditambang dari Mineral Park Mine, tidak jauh Kingman, Arizona.
Navajo Turquoise – Batu Pirus yang berasal dari Southwestern United States dengan corak urat nadi berwarna coklat atau gelap.
Persian Turquoise – Batu Pirus asal Iran yang berkualitas tinggi dan mencondong berwarna biru-langit murni.
Penggunaannya Sebagai Perhiasan:
Batu Pirus populer digunakan sebagai perhiasan oleh sejumlah suku dan etnis, terutama oleh penduduk asli Amerika dan Tibet menggunakan perak. Tapi, batu ini juga terlihat sama menakjubkan ketika dipasangkan dengan logam mulia berwarna kuning, seperti perhiasan dari Mesir. Warna dingin batu Pirus membuatnya menjadi sempurna digunakan pada musim panas dan pengrajin-pengrajin perhiasan bisa membuat desain dengan preferensi apapun, mulai dari model untaian atau potongan kecil manik-manik sampai desain yang rumit dan antik. Batu Pirus juga gampang ditemukan pada perhiasan laki-laki seperti cincin dan manset, dan sebagai hiasan aksesoris laki-laki, seperti ikat pinggang kulit.
Perawatan Batu Pirus (Turquoise):
Lantaran sifatnya yang berpori, batu Pirus mesti dirawat dengan tepat untuk mempertahankan warna dan kilaunya. Batu Pirus sensitif terhadap panas. Warna batu ini bakal berubah menjadi hijau kusam kalau terkena panas 250 derajat Celcius Jika terkena sinar matahari langsung berkepanjangan, keringat, minyak, parfum, deterjen atau materi kimia lainnya, warna pada batu ini juga bisa rusak. Pekerjaan kediaman tangga lainnya dilakukan lebih baik lepas cincin Pirus sebelum mencuci tangan atau ketika. Ketika membuka baju, ketika dengan pakaian dan berhias disarankan untuk memakai perhiasan Pirus terakhir dan melepasnya pertama kali
Meski masih termasuk keras dengan level kekerasan 5-6 skala Mohs, batu ini lebih lunak daripada kebanyakan batu permata lainnya. Batu permata Pirus wajib disimpan secara terpisah dari batu permata lainnya untuk menghindari terjadinya gesekan dan goresan.
Batu Pirus bisa sungguh sensitif terhadap tekanan yang kuat, suhu tidak rendah dan materi pembersih atau kimia rumah tangga yang keras. Ketika membersihkannya, hindari penggunaan bahan pemutih atau yang mengandung asam Kebanyakan batu Pirus bisa dibersihkan cukup dengan menggunakan air hangat dan sabun, namun sejumlah batu Pirus yang menggunakan treatment Dyed (batu telah ditambahkan materi pewarna ke dalam pori-pori atau retakan-retakannya untuk mengubah atau memperkuat warnanya) mungkin akan tidak stabil. Untuk batu yang menggunakan treatment ini, cara yang terbaik adalah menguji terlebih dahulu tidak banyak area pada batu untuk dibersihkan, untuk memastikan stabilitasnya. Sisa-sisa residu sabun dihilangkan bersihkan batu hanya menggunakan kain yang lembut dan pastikan untuk membilas batu dengan bersih untuk.
Perhiasan Pirus bisa bertahan hingga beberapa generasi kalau dirawat dengan tepat dan hati-hati
Jual Batu Pirus Phirus Virus Firus
Incoming search terms:
- batu pirus (34)